JAGALAH HATI DARI TIPU DAYA SETAN
Hati adalah standar kebaikan amalan. badan. Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).
Hati adalah raja yang memiliki kewenangan mutlak mengatur, mengeluarkan instruksi, dan menggunakan seluruh organ tubuh manusia. Seluruh organ tunduk kepada kekuasaannya. Maka, hati merupakan kunci keistiqamahan maupun penyimpangan organ.
Semua organ melaksanakan perintah hati dan menerima pemberiannya. Suatu perbuatan terlaksana dengan benar hanya apabila terbit dari kehendak hati. Hati adalah penanggung jawab seluruh organ, karena “Setiap pemimpin adalah penanggung jawab bagi rakyatnya.
Tak heran, setan senantiasa berusaha merusak hati mnanusia, memikatnya dengan pesona syahwat, menghias sifat dan perbuatan jahat yang menghalanginya dari jalan kebenaran, menawarkan kepadanya sarana-sarana kesesatan, .dan memasang perangkap yang menjebaknya atau setidaknya menghambat perjalanannya menuju Allah.
Maka, menyelamatkan hati agar tetap terawat, sehat, dan lurus menjadi fokus perhatian para penempuh jalan menuju Allah.
Menyelamatkan hati agar terhindar dari penyakit dan mengobatinya jika telah tertimpa penyakit, merupakan langkah paling penting yang dilakukan oleh para ahli ibadah.
Betapa kita memerlukan pembimbing dan guru yang menjelaskan seluk-beluk hati sekaligus berbagai macam tipu daya setan yang membahayakan keselamatannya. Tentu bagi mereka yang ingin mengetahui beragam tipu daya setan yang sangat membahayakannya dalam menelusuri jalan kehidupan yang begitu banyak cabang dan persimpangan yang dapat meragukan pilihan dari jalan yang lurus.
(Abah Queenfaz-Ighatsatul Lahfan)